Shell siap melajukan kapal LNG raksasa

BERITA - THE HAGUE. Pada awal tahun 2018, Royal Dutch Shell plc tengah bersiap mengoperasikan kapal floating liquefied natural gas (FLNG). Kapal ini bakal bertugas mengekstraksi lagi memreaksi gas di laut.
CNBC, akhir pekan terus melaporkan, kapal sejauh 488 meter kali 74 meter ini adalah kapal teragam antara dunia. Harga kapal ini ditaksir antara US$ 10,8 miliar hingga US$ 12,6 miliar atau sekitar Rp 145 triliun-Rp 170 triliun. Namun Shell enggan membeberkan harga kapal ini.
Kapal ini mulai dibangun oleh Samsungs Heavy Industries pada tahun 2012 bersama selesai pada Juli 2017 lalu. Proses pemindahan kapal terjadi pada pertengahan tahun. Kapal meninggalkan galangan kapal antara Korea Selatan pada akhir Juni bersama mencapai perairan Australia antara akhir Juli 2017.
Saat ini, kapal lewat dek lebih panjang dari empat lapangan sepakbola ini berada di lokasi esensial sama dengan lapangan gas Shell Prelude, sekitar 125 mil sebelah utara dari lepas pantai Australia Barat.
Tahun depan, kapal memakai sebutan Prelude ini akan mulai menggali selanjutnya mengolah gas hadapan laut. Gas terkandung akan dipompa mengenai bawah dasar laut ke platform terapung, kemudian didinginkan.
Kapal ini dilengkapi dengan peralatan untuk mengekspor liquefied natural gas (LNG) dan liquefied petroleum gas (LPG). Terdiri ketimbang sistem tambatan samping, pemuatan senjata, dengan kondensat melantasi sistem tanduk dengan sistem selang mengambang.
Shell bersama beserta mitra upaya patungan Kogas lagi Inpex memperkirakan kapal tercatat mau tetap berada dari lapangan Prelude sewaktu sepanjang. 25 tahun. Atau sebelum ditarik ke lapangan lepas pantai lainnya.
Ketika kapal beroperasi penuh, Shell mengatakan atas memanen setidaknya 5,3 juta ton per tahun (mtpa) cairan yang terdiri melalui 3,6 mtpa LNG, 1,3 mtpa kodensat maka 0,4 mtpa melalui bahan bakar cair.
Perusahaan minyak berbasis dalam Belanda ini mengklaim bahwa jumlah produksi gas akan lebih adiluhung mengenai kebutuhan tahunan Hong Kong.
Kesepakatan bisnis
Shell mengoperasikan kapal Prelude menurut memenuhi kebutuhan LNG di pasar. Salah perorangan, Kuwait Petroleum Corp nan sudah menandatangani kesepakatan impor gas alam cair atau LNG dengan Shell. Kerjasama selama 15 tahun ini menurut memenuhi permintaan energi kedalam negeri.
Perjanjian jual beli beserta Shell International Trading Middle East Ltd ini bagi dimulai ala tahun 2020. Shell telah memasok Kuwait secara bahan bakar berpendingin sejak tahun 2010.
Kontrak terkemuka atas mencakup 2 juta hingga 3 juta metrik ton LNG per tahun. Tanpa menyebutkan nilai kesepakatan ini, namun kesepakatan harga LNG atas di bawah 11% atas patokan harga minyak Brent.
LNG dapat membantu memenuhi permintaan domestik Kuwait kepada menjalankan pendingin ruangan maka memangkas jumlah minyak mentah.